Rabu, 03 Agustus 2016

SASARAN DINAS KESEHATAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 -2021

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat Specific (spesifik/ khusus), Measurable (dapat diukur), Attainable ( dapat dicapai), Realistic (realistis) dan Time Bound (batas waktu). Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan akhir tahun 2015, Dinas Kesehatan Kota Blitar menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut : 1. Untuk mewujudkan tujuan ” Terwujudnya individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mengembangkan upaya kesehatan berbasis Masyarakat (UKBM)” maka ditetapkan sasaran: Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberdayaan masyarakat kearah kemandirian, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : a. Tercapainya pengembangan media promosi dan informasi Sadar Hidup Sehat; 65% b. Tercapainya perubahan tatanan perilaku hidup bersih dan sehat: 1) Tatanan Rumah Tangga Sehat ;70% 2) Institusi Pendidikan klasifikasi sehat IV ;75% 3) Istitusi Kesehatan klasifikasi sehat IV ;100% 4) Pondok pesantren klasifikasi sehat IV ;50% 5) Tempat-tempat umum klasifikasi sehat IV ;100% c. Tercapainya pelaksanaan dan penyusunan profil program promkes dan pengembangan UKBM di UPTD Puskesmas se-Kota Blitar; 100% d. Tercapainya Posyandu PURI (Purnama Mandiri);93% e. Tercapainya kelurahan memiliki posyandu yang terintregrasi dengan Taman posyandu; 71% f. Cakupan desa siaga aktif; >80%. 2. Untuk mewujudkan tujuan ”Terwujudnya individu, keluarga dan masyarakat yang terbebas dari penyakit yang berpotensi wabah, PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) dan Penyakit Tidak Menular (PTM)” maka ditetapkan sasaran: a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit berpotensi wabah, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran: 1) Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia Balita sesuai standar; 100% 2) Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA +; 100% 3) Angka Kesembuhan TB Paru BTA+; 88% 4) Cakupan penemuan dan penanganan DBD (Demam Berdarah Denque) sesuai SOP; 100% 5) Cakupan penanganan penderita diare; 100% 6) Penemuan penderita kusta; <5 7) Persentase penderita kusta menyelesaikan pengobatan sesuai standar; 100% 8) Cakupan penderita HIV/AIDS yang mendapat penanganan; 100% 9) ABJ (Angka Bebas Jentik); >95% 10) Angka Kesakitan Demam Berdarah Denque per 100-000 penduduk; 13,8 11) Angka Kematian akibat DBD; <1% b. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I), dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Tercapainya kelurahan UCI (Universal Child Imunization) ; 100% 2) Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak; 100% 3) Penemuan dan penanganan penderita AFP (Acute Flaccid Paralysis) pada anak usia <15 tahun; ≥2 4) Cakupan kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam; 100% 5) Cakupan pelayanan kesehatan haji sesuai standar; 100% c. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular (PTM), dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran: 1) Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu; 50% 2) Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posyandu PTM; 50% 3) Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara; 50% 4) Persentase instansi pemerintahan yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ; 50% 5) Persentase Puskesmas yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal; 50% 3. Untuk mewujudkan tujuan ”Terwujudnya pemberian intervensi kesehatan dalam upaya perbaikan gizi masyarakat” maka ditetapkan sasaran: a. Meningkatkan kesadaran gizi keluarga, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Persentase keluarga makan beraneka ragam sesuai kebutuhan; 95% 2) Persentase Bayi 0 – 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif; 95% b. Meningkatkan intervensi kesehatan dalam upaya perbaikan gizi masyarakat, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Cakupan balita dengan status gizi buruk mendapatkan perawatan;100% 2) Persentase anggota rumah tangga yang menggunakan garam beryodium; 100% 3) Persentase bumil mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet;90% 4) Persentase balita (6-24) keluarga miskin mendapat MP-ASI;100% 5) Persentase Balita (6-59 bulan) dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A;100% 6) Prevalensi gizi kurang pada anak Balita; <2% 7) Prevalensi gizi buruk pada anak balita; 0% 8) Prevalensi Balita stunting; 25% 4. Untuk mewujudkan tujuan ”Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau serta berkualitas” maka ditetapkan sasaran: a. Meningkatkan akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas dan jaringannya, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Persentase pencapaian kinerja Puskesmas dengan instrumen PKP; 100% 2) Tersedianya SPP di Dinkes, SOP pelayanan dasar di Puskesmas dan jaringannya; 100% 3) Terlaksananya pemantapan kontrak pelayanan “citizen’s Charter”;100% 4) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin;100% 5) Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan RS;100% 6) Persentase sarana kesehatan yang memiliki UGD 24 jam;>100% 7) Cakupan rawat inap;>1,5 8) Persentase Puskesmas rawat inap yang ada menjadi Puskesmas rawat inap standar; 100% 9) Terlaksananya Puskesmas yang menyelenggarakan PONED memenuhi standar mutu; 2 10) Persentase Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas layani gawat darurat dan observasi,12% 11) Terwujudnya tingkat kepuasan pasien di Puskesmas dan jaringannya; 95% 12) Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin; 100% 13) Cakupan Jamkesmas bagi warga gakin;100% 14) Cakupan Jamkesmas bagi warga non gakin;100% 15) Cakupan jamkesmas bagi warga non gakin (Jampersal);100% 16) Persentase penduduk memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan;70% b. Meningkatkan akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, Balita dan anak pra sekolah, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Angka kematian bayi (AKB) 13,6 per 1.000 kelahiran hidup; 2) Angka Kematian Ibu (AKI) 45,45 per 100.000 kelahiran hidup; 3) Angka kematian Balita (AKABA) 0,91 per 1.000 kelahiran hidup; 4) cakupan pelayanan antenatal K1 ; 95% 5) cakupan kunjungan Ibu hamil K4 ;95% 6) cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani ;80% 7) cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki komplikasi kebidanan ;90% 8) cakupan pelayanan nifas;90% 9) cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani;80% 10) cakupan kunjungan neonatal (KN) lengkap;90% 11) cakupan kunjungan bayi;90% 12) cakupan pelayanan anak balita;90% 13) cakupan KB aktif;70% 14) Persentase remaja mendapat pelayanan kesehatan;90% 15) Persentase pra dan usia lanjut mendapat pelayanan kesehatan;90% 16) Persentase murid kelas I SMP/MTs dan MAN/SLTA mendapat pemeriksaan kesehatan (skrining); 100% 17) Persentase penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat;100% c. Meningkatkan akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan khusus, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Persentase Puskesmas melaksanakan program kesehatan jiwa;100% 2) Tercapainya UPTD Kesehatan memiliki poli pelayanan kesehatan jiwa;1 3) Persentase kenaikan jumlah kunjungan kesehatan jiwa di UPTD Kesehatan/Puskesmas;50% 4) Terlaksananya pengklasifikasian pasien sesuai gejala dan terap yang diberikan;100% 5) Ratio tenaga medis, paramedis mahir jiwa/Puskesmas; 3:1 6) Persentase Puskesmas melaksanakan program Upaya Kesehatan Kerja;100% 7) Persentase Puskesmas melaksanakan program olah raga;100% 8) Persentase Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan indera (mata dan telinga);100% 9) Ratio tenaga medis, paramedis mahir indera/Puskesmas; 3 : 1 10) Persentase Batra yang mendapatkan Bimtek dari Petugas kesehatan;50% 11) Persentase Batra yang ada di Kota Blitar mendapatkan izin tetap (STPT dan atau SIPT); 50% d. Menjamin ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Terpenuhinya tingkat kecukupan obat dan alat kesehatan pakai habis untuk pelayanan kesehatan di UPTD Kesehatan dan jaringannya; 100% 2) Tersedianya minimal 20 jenis obat essensial;100% 3) Terwujud apotik yang melaksanakan SIPNAP;80% 4) Persentase Puskesmas yang telah dilaksanakan monitoring, pembinaan dan pelaporan secara berkala penggunaan obat secara rasional dengan menerapkan software manitoring penggunaan obat secara rasional; 100% 5. Untuk mewujudkan tujuan ”Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan yang lebih sehat dan menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan” maka ditetapkan sasaran: a. Meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih sehat, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Persentase rumah penduduk memenuhi syarat kesehatan; 85% 2) Cakupan sarana air bersih memenuhi syarat kesehatan; >78% 3) Persentase penduduk memiliki akses sanitasi dasar memenuhi syarat; 85% 4) Terlaksananya pelaksanaan program sanitasi Total Berbasis masyarakat di 3 (tiga) Puskesmas; 100% 5) Tercapainya 4 tatanan Kota sehat (kelurahan) ; 18 6) Persentase pemeriksaan kualitas air dari SAB resiko sedang dan rendah; 65% b. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Cakupan TTU memenuhi syarat; a. Cakupan pondok pesantren yang memenuhi syarat, 85% b. Cakupan RS memenuhi syarat, 100% c. Cakupan hotel memenuhi syarat, 85% d. Cakupan kolam renang memenuhi syarat, 100% 2) Persentase Industri Rumah Tangga makanan minuman/TPM (RM, restoran, catering) memenuhi syarat kesehatan;100% 3) Tercapainya pengawasan terhadap keracunan pestisida di 3 (tiga) Puskesmas; 100% 4) Tercapainya pembinaan pengamanan limbah cair dan padat di 3 (tiga) Puskesmas;100% 5) Persentase Industri makanan rumah tangga yang diawasi tidak menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang dilarang untuk makanan; >100% 6) ketersediaan bahan kimia dan reagen laboratorium kesehatan lingkungan; 60% 7) Persentase IPRT (Industri rumah tangga pangan) yang memeriksakan sample makanan ke Laboratorium Kesehatan Lingkungan; 100% 6. Untuk mewujudkan tujuan : ”Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang handal”, maka ditetapkan sasaran: a. Meningkatkan kualitas manajemen data kesehatan, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang Sistem Informasi Kesehatan; 100% 2) Persentase Puskesmas yang menerapkan Sistem Informasi Puskesmas ; 100% 3) Persentase Sarana Pelayanan Kesehatan yang terhubung dengan Sistem Informasi Kesehatan Kota Blitar; 50% 7. Untuk mewujudkan tujuan : ”Terwujudnya peningkatan dan pendayagunaan potensi dan sumber daya kesehatan”, maka ditetapkan sasaran: a. Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Tercapainya Laporan hasil pemeriksaan ditindaklanjuti tepat waktu;100% 2) Tercapainya Pengelolaan administrasi keuangan sesuai Standar Akuntansi Instansi (SAI);100% 3) Tercapainya penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran tersusun sesuai standar;100% 4) Tersusunnya Profil Kesehatan Kota Blitar dan 3 (tiga) kecamatan sesuai standar;100% 5) Terdokumentasinya laporan pencapaian SPM Bidang kesehatan;100% 6) Tersusunnya standar tentang pembinaan, pengendalian dan pengawasan program prioritas kesehatan tersusun;100% 7) terlaksananya pelaksananya kegiatan dan program tepat waktu;100% b. Mengembangkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran : 1) Persentase tenaga kesehatan yang lulus uji kompetensi berijin; >50% 2) Terlaksananya penyelenggaraan pemilihan tenaga kesehatan (medis, paramedis, kesehatan masyarakat dan nutrisionis) Puskesmas teladan sesuai tujuan;100% 3) Persentase tenaga kesehatan yang bekerja di instansi pemerintah menduduki jabatan fungsional kesehatan;>70% 4) Tercapainya analisis jabatan dari pegawai yang sesuai standar,>85% 5) Kecukupan jumlah tenaga kesehatan; >80%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar